"pagii sayang...sumringah banget hari ini?!"sapa Sonya sambil cengar cengir.
"pagi cinta..bukannya aku emang selalu ceria?"jawabku genit.
"enggak kamu beda Yu sekarang kamu lebih ceria...ada apa sih?pak Adit kemaren ngelamar kamu ya?"tebak Sonya
"sssst...kamu ini kalo ngomong asal aja ini kantor lho ntar ada yang salah paham"jawabku.
"yaa maaf habisnya kamu hari ini sumringah banget gak kayak biasanya,ayoo cerita donk..."
"aduuh nanti aja ya ceritanya waktu lunch,oke cantik?!"jawabku.
"yaah yaudah deeh,duluan ya cinta.."
baru berpisah beberapa langkah dari Sonya tiba-tiba ada yang menepuk bahuku...
"dek..",sapa orang yang menepuk bahuku itu tapi aku mengenaki suara itu.
"p...pa...pak Adit kok manggil saya 'dek' di kantor??ga enak sama yang lainnya pak.."
"oh,,maaf sepertinya lebih enak manggil kamu 'dek' maaf kalau waktunya tidak tepat.."
"iya pak saya juga maklumin.."
"dek..eh Yu saya ingin membahas masalah ini ada sesuatu hal yang terjadi kemarin tentang papa Yu makan siang nanti kamu bisa kan?"
"tapi pak..saya masih belum siap untuk bertemu dengan papa maaf.."
"Yu..kali ini saya janji hanya kita berdua tanpa papa kamu mau ya?saya mohon..."
"baik pak.."
tiba-tiba saja perasaanku jadi ga enak gini ada apa ya?apa yang terjadi sama papa?kerjapun rasanya sudah tak nyaman lagi.baru jam 11 tapi pak Adit sudah keluar dari ruangannya dan sepertinya juga sudah tidak sabar untuk bercerita apa yang sebenarnya terjadi kepadaku.
"dek..eh maaf..maaf Ayu yuk sekarang aja ya?"ajak pak Adit.
"tapi kan ini baru jam 11 pak nanti..."belum selesai aku meneruskan tangan pak Adit sudah menggandeng tanganku lagi.
"tapi..tapi maaf pak bisa lepas tangan saya?ini masih dikantor pak.."
"oh..maaf Yu saya sedang tidak konsen..."
"iy..iya pak.."
aku merasa orang-orang kantor ini mulai menaruh curiga dan memasang pandangan yang tak sedap kepadaku. ya inilah resikonya ini salah itupun juga salah.
"sekarang saya boleh memanggil kamu 'adek'?"tanya pak Adit membuka topik pembicaraan dimobil.
"iya pak boleh"
"dek aku kan udah bilang panggil aku kak jangan pak kamu lupa kalau aku ini kakak tirimu?atau kamu yang gak mau menganggap aku kakak?"
"maaf pak eh maksud saya kak. bukannya saya tidak mau mengakui kakak menjadi kakak saya tapi saya butuh waktu jangan paksa saya dan menekan saya seperti ini"jawabku.
"maaf dek maaf sekali kalau sejak tadi kakak emosi maaf..."jawab kakak sambil memegang tanganku.
"kita mau kemana p..kak?"tanyaku yang hampir saja memanggilnya dengan 'pak' lagi.
"kita ke makam mamaku dulu yaa?!kakak mau ngenalin kamu ke mama kakak"jawab kakak sambil tersenyum.
setelah beberapa saat mengobrol akhirnya sampai juga di makam mamanya kak Adit.
"yuk turun.."ajak kak Adit.ya tangan kak Adit lagi-lagi menggandengku.
ketika sampai di makam mamanya kak Adit ada seorang kakek-kakek yang menyapa kami.
"kalian akan menjadi pasangan suami-istri yang cocok nantinya pakaikan gelang ini pada gadis muda yang cantik ini"kata kakek-kakek itu ke kak Adit lalu kak Adit menerima gelang itu.
"tapi..tapi kami..."jawab kak Adit.
"sudah pakaikan saja gelang ini dan cinta kalian akan abadi selamanya,gelang ini langka dan tidak sembarang orang bisa mendapatkan gelang ini"jawab kakek itu.
"baiklah kek kalau begitu berapa yang harus saya bayar untuk gelang ini?"tanya kak Adit.
"kakek ikhlas nak memberimu gelang ini,sekarang temui ibumu dia sudah menantimu".lama-lama kakek ini semakin ngelantur omongannya jelas-jelas aku dan kak Adit ini kakak-adik mana mungkin bisa menikah?!ketika aku menengok ke belakang kakek itu sudah tidak ada lagi.siapa kakek itu???
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentarnya ditunggu yak sobat pooh :)